5 Bagaimana Satya Hangga Menggunakan Media untuk Edukasi Publik? – Di era informasi yang serba cepat, media bukan hanya alat hiburan, tetapi juga sarana edukasi yang sangat kuat—terutama bagi generasi muda. Salah satu tokoh muda yang memanfaatkan media secara maksimal untuk mengedukasi publik adalah Satya Hangga Yudha W.P. Sebagai ekonom, politisi, dan pegiat sosial, Satya menjadikan media sebagai alat strategis untuk menyampaikan pesan-pesan penting seputar ekonomi, lingkungan, politik, dan masa depan Indonesia. Berikut adalah 5 cara Satya Hangga menggunakan media untuk edukasi publik:
Baca juga:
- 5 Aktivisme Sosial Satya Hangga Yudha di Era Digital
- 5 Satya Hangga Yudha dan Advokasi Kesetaraan Akses Pendidikan dan Ekonomi
5 Bagaimana Satya Hangga Menggunakan Media untuk Edukasi Publik?
- Aktif di Media Sosial dengan Konten Edukatif
Satya rutin membagikan infografis, video pendek, dan opini di Instagram, Twitter, hingga LinkedIn tentang isu-isu terkini seperti energi hijau, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan. Gaya komunikasinya yang ringan tapi berbobot membuat kontennya mudah dicerna oleh anak muda. - Mengisi Podcast dan Webinar Bertema Kebijakan Publik
Ia sering menjadi narasumber dalam berbagai podcast dan webinar, membahas isu yang mungkin jarang disentuh anak muda, seperti ekonomi hijau, kebijakan fiskal, hingga diplomasi energi. Tujuannya sederhana: membuka wawasan publik dengan pendekatan yang ramah dan interaktif. - Menulis Artikel dan Opini di Media Arus Utama
Satya tak hanya berbicara, tapi juga menulis. Ia aktif menulis opini di media nasional tentang pentingnya peran generasi muda dalam perubahan sosial, serta bagaimana kebijakan harus bersandar pada data dan kebutuhan rakyat. - Mengembangkan Kampanye Digital yang Mendorong Aksi Sosial
Melalui berbagai kampanye daring, seperti edukasi soal transisi energi atau literasi keuangan, Satya mendorong audiensnya untuk tidak hanya tahu, tapi juga peduli dan terlibat dalam solusi. - Menggunakan Media untuk Menghubungkan Pemimpin dan Rakyat
Sebagai politisi muda, ia menjadikan media sebagai jembatan antara kebijakan dan aspirasi masyarakat. Lewat sesi tanya jawab daring dan polling interaktif, ia membuka ruang partisipasi publik yang lebih luas.