Membaca Pikiran Wawancara Kerja – Mau sukses dalam wawancara kerja? Selain mempersiapkan jawaban terbaik, kamu juga perlu tahu cara membaca pikiran pewawancara! Tenang, ini bukan sulap atau sihir, tapi skill psikologi yang bisa bikin kamu lebih paham maksud tersembunyi di balik pertanyaan mereka. Yuk, simak 10 teknik membaca pikiran buat ngebantu kamu lolos wawancara kerja!
Baca juga:
- 10 Cara Latihan untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pikiran
- 10 Rahasia Psikolog dalam Membaca Pikiran Kliennya
Teknik Membaca Pikiran untuk Sukses dalam Wawancara Kerja
1. Perhatikan Bahasa Tubuh Pewawancara
Gerakan tubuh bisa nunjukin banyak hal! Kalau pewawancara bersandar ke depan dan sering mengangguk, itu tanda mereka tertarik sama jawabanmu. Sebaliknya, kalau mereka bersandar ke belakang dengan tangan disilangkan, bisa jadi mereka masih ragu.
2. Dengerin Nada Suara Mereka
Nada suara bisa kasih petunjuk apakah pewawancara tertarik, ragu, atau malah bosan. Kalau suara mereka terdengar antusias, berarti kamu di jalur yang tepat. Kalau mereka mulai terdengar datar, mungkin kamu perlu lebih engage dalam percakapan.
3. Amati Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah bisa kasih banyak informasi! Kalau mereka tersenyum atau matanya berbinar saat kamu menjawab, berarti mereka suka sama jawabanmu. Tapi kalau alisnya mengernyit atau mereka sering menghela napas, mungkin ada sesuatu yang perlu kamu perbaiki.
4. Gunakan Teknik Mirroring
Teknik ini melibatkan meniru secara halus gestur atau nada bicara lawan bicara. Kalau pewawancara nyandar ke depan, kamu bisa sedikit menyesuaikan posisi tubuhmu. Ini bisa bikin mereka merasa lebih terhubung sama kamu.
5. Perhatikan Pertanyaan Ulang
Kalau pewawancara mengulang atau menggarisbawahi pertanyaan tertentu, itu berarti mereka ingin jawaban yang lebih spesifik atau merasa jawabanmu kurang memuaskan. Gunakan kesempatan ini buat menjelaskan lebih jelas.
6. Baca Gerakan Mata
Mata nggak pernah bohong! Kalau pewawancara sering melihat ke bawah atau ke samping, bisa jadi mereka sedang berpikir atau ragu. Kalau mereka melihat langsung ke matamu dengan penuh perhatian, berarti mereka serius mendengarkan.
7. Deteksi Perubahan Gestur
Kalau awalnya pewawancara santai, tapi tiba-tiba berubah jadi lebih kaku atau sering melirik jam, bisa jadi mereka mulai kehilangan minat. Saatnya kamu kasih jawaban yang lebih menarik atau menambahkan contoh konkret.
8. Amati Respon Saat Kamu Bertanya
Wawancara bukan cuma tentang menjawab, tapi juga bertanya! Kalau mereka menjawab dengan antusias, berarti mereka menghargai pertanyaanmu. Tapi kalau jawabannya singkat atau terkesan ogah-ogahan, mungkin mereka kurang puas dengan performamu sejauh ini.
9. Gunakan Intuisi
Kadang kamu bisa merasakan ‘vibes’ dari pewawancara. Kalau suasana terasa kaku, coba cairkan dengan sedikit humor atau storytelling. Kalau terasa serius, tunjukkan sikap profesional.
10. Perhatikan Akhir Wawancara
Kalau pewawancara mengakhiri wawancara dengan ramah dan menunjukkan tanda-tanda positif (seperti bilang “Sampai jumpa lagi” atau “Kita akan hubungi segera” dengan senyum), itu pertanda baik. Sebaliknya, kalau mereka buru-buru mengakhiri tanpa banyak basa-basi, mungkin kamu perlu memperbaiki pendekatanmu di wawancara berikutnya.