Tanda Kamu Punya Avoidant – Pernah ngerasa sulit buat deket sama pasangan? Atau tiap hubungan mulai serius, kamu malah jadi menjauh? Bisa jadi kamu punya avoidant attachment style! Tipe keterikatan ini bikin seseorang cenderung menghindari kedekatan emosional karena berbagai alasan, biasanya karena pengalaman masa lalu atau cara dia dibesarkan.
Nah, biar lebih jelas, coba cek 10 tanda berikut ini. Kalau banyak yang relate, mungkin ini saatnya buat lebih memahami diri sendiri!
Baca juga:
- 10 Cara Mengenali Nepotisme di Kantor yang Sering Tidak Disadari
- 10 Latihan Praktis untuk Mengembangkan Attachment Secure
Tanda Kamu Punya Avoidant Attachment Style dalam Hubungan
1. Lebih Nyaman Sendiri daripada Berdua
Kamu sering ngerasa lebih tenang dan bebas saat sendiri dibanding bareng pasangan. Hubungan yang terlalu intens malah bikin kamu stres dan ngerasa terkekang.
2. Sulit Mengungkapkan Perasaan
Buat orang dengan avoidant attachment, ngomongin perasaan itu susah banget. Kamu lebih milih menyimpan semuanya sendiri daripada harus terbuka dan menunjukkan emosi.
3. Menjaga Jarak Secara Emosional
Saat pasangan mulai terlalu dekat, kamu secara nggak sadar mulai menarik diri. Bisa dalam bentuk nggak bales chat, sibuk sendiri, atau bahkan bikin alasan biar nggak ketemu.
4. Takut Ketergantungan
Kamu nggak suka perasaan “bergantung” sama orang lain, bahkan sama pasangan sendiri. Kamu lebih nyaman kalau bisa mengandalkan diri sendiri dalam segala hal.
5. Merasa Terganggu dengan Ekspresi Cinta Berlebihan
Pasangan yang terlalu romantis atau sering menunjukkan kasih sayang bisa bikin kamu ilfeel. Buat kamu, semua itu terasa berlebihan dan nggak perlu.
6. Sering Menyabotase Hubungan
Saat hubungan berjalan baik, ada bagian dari dirimu yang justru ingin menjauh atau mencari-cari alasan buat mengakhiri hubungan, padahal nggak ada masalah besar.
7. Sulit Percaya Sama Pasangan
Kamu cenderung skeptis terhadap pasangan, bahkan sering berpikir mereka akan pergi atau mengkhianati kamu suatu saat nanti. Makanya, kamu lebih memilih buat nggak terlalu terikat.
8. Lebih Fokus ke Kekurangan Pasangan
Daripada menikmati hubungan, kamu malah sering mencari-cari kesalahan atau kekurangan pasangan sebagai alasan untuk nggak terlalu dekat secara emosional.
9. Menolak Komitmen Jangka Panjang
Pikiran tentang hubungan jangka panjang atau pernikahan terasa berat buat kamu. Bukan karena nggak mau, tapi lebih karena takut kehilangan kebebasan atau tersakiti.
10. Cepat Bosan dalam Hubungan
Setelah fase awal yang menyenangkan, kamu gampang kehilangan minat dan merasa bosan. Akhirnya, kamu mulai menjauh atau mencari alasan buat keluar dari hubungan.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Kalau banyak tanda di atas yang sesuai sama kamu, nggak perlu panik! Avoidant attachment bukan berarti kamu nggak bisa punya hubungan yang sehat. Coba mulai dengan:
- Mengenali pola dalam hubungan – Sadar akan kebiasaan menghindar bisa jadi langkah awal buat berubah.
- Latihan membuka diri – Pelan-pelan coba terbuka dan jujur tentang perasaanmu, mulai dari hal kecil.
- Belajar nyaman dengan kedekatan – Kedekatan emosional nggak selalu berarti kehilangan kebebasan.
- Cari bantuan profesional – Kalau merasa kesulitan, terapi bisa bantu memahami dan mengatasi pola attachment ini.
Punya avoidant attachment bukan akhir dari segalanya. Dengan usaha yang tepat, kamu tetap bisa menjalani hubungan yang sehat dan bahagia! 💕
Nah, kalau kamu mau lebih jago dalam memahami diri sendiri, meningkatkan soft skill, dan jadi pemimpin yang lebih baik—bukan cuma dalam hubungan, tapi juga dalam karier dan kehidupan—gabung di Young On Top Leadership Program (YOTLP)! 🚀 Di sini, kamu bakal belajar tentang self-awareness, komunikasi, hingga emotional intelligence yang bisa bantu kamu lebih terbuka dalam hubungan dan kehidupan profesional. Jangan sampai ketinggalan! Daftar sekarang di youngontop.com/joinyotlp. 💡🔥