Young On Top

10 Korban Jiwa dalam Aksi Demonstrasi Indonesia

Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat

Korban Jiwa Demonstrasi Indonesia – Gelombang demonstrasi yang berlangsung sejak akhir Agustus hingga awal September 2025 telah menelan korban jiwa. Berdasarkan data yang dihimpun Komnas HAM, setidaknya sepuluh orang meninggal dunia dalam berbagai insiden yang terjadi di Jakarta, Yogyakarta, Solo, Makassar, Semarang, dan Manokwari. Tewasnya para korban ini menimbulkan keprihatinan mendalam dan seruan agar momentum penegakan hak asasi manusia tidak diabaikan.

Korban Jiwa Demonstrasi Indonesia

Baca Juga:

Korban Jiwa Demonstrasi Indonesia, Disebar di Berbagai Daerah

Komnas HAM mencatat korban tersebar di sejumlah wilayah: Jakarta, Yogyakarta, Solo, Makassar, Semarang, hingga Manokwari. Banyak dari mereka meninggal diduga akibat kekerasan aparat, dan penyelidikan atas peran tersebut masih berlangsung.

Nama-Nama Korban Jiwa Demonstrasi Indonesia

Komnas HAM telah merilis daftar nama korban yang meninggal dalam unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025. Di antaranya termasuk Affan Kurniawan (Jakarta), Andika Lutfi Falah (Jakarta), Rheza Sendy Pratama (Yogyakarta), Sumari (Solo), Saiful Akbar (Makassar), Muhammad Akbar Basri (Makassar), Sarinawati (Makassar), Rusmadiansyah (Makassar), Iko Juliant Junior (Semarang), dan Septinus Sesa (Manokwari).

Korban Jiwa Demonstrasi Indonesia: Dugaan Kekerasan Aparat sebagai Faktor Kematian

Komnas HAM menyatakan bahwa sebagian korban diduga kuat menjadi korban kekerasan dan penyiksaan oleh aparat kepolisian. Lebih lanjut, lembaga ini telah mengirim tim ke berbagai daerah untuk memastikan hak-hak para korban, termasuk upaya perlindungan dan penegakan hukum yang adil.

Dukungan Data dari LBH-YLBHI: Angka Korban dan Penindasan

LBH-YLBHI melaporkan: dalam periode 25–31 Agustus 2025, tercatat setidaknya 10 meninggal dunia, 1.042 luka-luka, dan ribuan ditangkap di berbagai kota. Organisasi ini juga menyoroti adanya kekerasan berlebihan dan pembatasan ruang informasi selama demonstrasi.


Penutup: Kehilangan yang Menggetarkan Nurani

Kematian sepuluh warga ini adalah tragedi kemanusiaan yang tak boleh dilupakan. Di tengah desakan dialog, terang benderangnya rasa kehilangan ini seharusnya jadi panggilan untuk reformasi penegakan hak hidup dan kebebasan berekspresi. Kita harus menjunjung tinggi rasa aman untuk semua—bukan hanya untuk demonstran, tetapi juga aparat negara dan masyarakat umum.

Jika kamu ingin menyampaikan dukungan dan mengenang korban melalui visual kreatif atau kampanye digital bermakna, jelajahi koleksi poster, template, dan desain simbolis di join YOTLP – Young On Top dan Store – Young On Top. Bersama, kita bisa menyuarakan empati dan keadilan—melalui karya yang menyentuh dan bermakna.

Most Reading

ukmpalembang

FORMULIR PENDAFTARAN – UMKM MUDA SUKSES ROADSHOW – Palembang Pernyataan...

Read More