Kesalahan Menulis Motivation Letter – Motivation letter yang bagus bisa jadi kunci untuk lolos seleksi beasiswa, program studi, atau pekerjaan. Sayangnya, banyak orang yang masih melakukan kesalahan dalam menulis motivation letter. Nah, supaya motivation letter kamu makin oke, berikut ini 10 kesalahan yang wajib kamu hindari!
Baca Juga:
Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Menulis Motivation Letter
1. Tidak Memahami Format yang Tepat
Jangan asal tulis! Motivation letter punya format tersendiri yang harus kamu ikuti. Jangan sampai motivation letter kamu malah kayak esai atau surat biasa. Pastikan kamu pakai format yang jelas, seperti pembukaan, isi, dan penutup.
2. Terlalu Umum
Motivation letter yang terlalu umum bakal bikin pembaca nggak tertarik. Jangan cuma bilang kamu “berminat” atau “punya semangat tinggi,” tapi jelaskan dengan spesifik kenapa kamu tertarik dan apa yang membuatmu berbeda.
3. Tidak Menyebutkan Alasan Spesifik
Salah satu tujuan motivation letter adalah untuk menunjukkan alasan kamu ingin bergabung. Jadi, hindari alasan klise atau alasan yang nggak relevan. Tulis alasan spesifik kenapa kamu tertarik dengan program, institusi, atau posisi tersebut.
4. Mengulang Informasi dari CV
CV dan motivation letter itu dua hal yang berbeda. Motivation letter harus menunjukkan sisi personal kamu dan kenapa kamu cocok dengan program atau posisi tersebut. Hindari mengulang informasi dari CV, seperti daftar pekerjaan atau pendidikan.
5. Penggunaan Bahasa yang Terlalu Formal atau Kasar
Walaupun formal, hindari bahasa yang terlalu kaku atau malah kasar. Kamu tetap bisa menulis dengan bahasa yang sopan dan natural. Jangan sampai bahasanya malah bikin motivation letter kamu susah dimengerti.
6. Terlalu Banyak Kata-Kata Klise
Kalimat seperti “saya adalah orang yang pekerja keras” atau “saya punya semangat tinggi” udah terlalu umum. Motivation letter yang bagus butuh contoh konkret yang menunjukkan kualitas kamu, bukan sekadar kata-kata klise.
7. Menulis Terlalu Panjang
Motivation letter yang terlalu panjang bikin pembaca bosan. Sebisa mungkin, tulis motivation letter kamu secara ringkas, maksimal satu halaman. Fokus pada poin-poin utama yang relevan dan penting.
8. Tidak Menunjukkan Minat pada Program atau Institusi
Jangan lupa tunjukkan minatmu pada program atau institusi yang kamu tuju. Riset dulu tentang program atau perusahaan tersebut, dan sebutkan kenapa kamu ingin bergabung. Pembaca akan lebih menghargai motivation letter yang disesuaikan dengan program atau institusi mereka.
9. Mengabaikan Proofreading
Typo atau kesalahan tata bahasa bisa merusak kesan pertama. Pastikan kamu proofreading atau minta teman untuk mengecek ulang tulisanmu. Motivation letter yang rapi menunjukkan bahwa kamu teliti dan serius.
10. Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas
Terakhir, motivation letter kamu harus punya tujuan yang jelas. Jelaskan kenapa kamu memilih program atau posisi tersebut dan bagaimana itu relevan dengan rencana masa depanmu. Tanpa tujuan yang jelas, motivation letter kamu bakal terkesan lemah.
Itu dia kesalahan-kesalahan yang sering banget terjadi dalam menulis motivation letter. Pastikan kamu hindari semua kesalahan di atas biar tulisan kamu terlihat profesional dan meyakinkan. Kalau kamu lagi cari peluang pengembangan diri dan kepemimpinan, kamu juga bisa coba daftar di Young On Top Leadership Program (YOTLP). Program ini ngasih kamu kesempatan untuk mengasah kemampuan leadership, networking, dan tentunya bakal jadi nilai tambah buat pengalaman kamu. Jangan sampai kelewatan, ya!