Kesalahan Umum Penerjemah – Menjadi seorang penerjemah itu nggak mudah, lho! Banyak hal yang harus kamu perhatikan biar hasil terjemahanmu nggak kacau dan tetap enak dibaca. Nah, biar nggak salah langkah, yuk kita bahas 10 kesalahan umum yang sering dilakukan penerjemah dan gimana cara menghindarinya!
Baca Juga:
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Penerjemah
1. Mengabaikan Konteks
Konteks itu penting banget dalam menerjemahkan. Misalnya, kata “bank” bisa berarti tempat simpan uang atau tepi sungai, tergantung kalimatnya. Jadi, jangan cuma asal terjemahin kata per kata tanpa melihat konteks keseluruhan.
2. Terjemahan Terlalu Harfiah
Kadang, menerjemahkan secara harfiah bikin makna kalimat jadi aneh. Misalnya, “break a leg” nggak bisa diterjemahkan jadi “patahkan kaki” karena itu ungkapan yang artinya “semoga berhasil”. Jadi, pahami makna dibalik kata-kata tersebut.
3. Mengabaikan Budaya Asli
Setiap bahasa punya nuansa budaya yang unik. Jangan sampe terjemahanmu kehilangan sentuhan budaya asli dari teks sumber. Misalnya, dalam beberapa budaya, sapaan formal itu penting, jadi jangan diabaikan begitu saja.
4. Kesalahan Tata Bahasa dan Ejaan
Kesalahan kecil seperti tata bahasa dan ejaan bisa bikin terjemahanmu keliatan nggak profesional. Selalu cek ulang hasil terjemahanmu atau gunakan tools bantu seperti Grammarly.
5. Kurangnya Penelitian
Kadang, ada istilah teknis atau khusus yang nggak bisa kamu terjemahin asal-asalan. Lakukan riset kecil-kecilan untuk memastikan kamu memahami betul istilah-istilah tersebut.
6. Mengabaikan Gaya Penulisan
Setiap penulis punya gaya penulisan sendiri. Sebagai penerjemah, tugasmu bukan cuma menerjemahkan teks tapi juga menjaga gaya penulisan asli penulis tetap terasa di terjemahanmu.
7. Tidak Mempelajari Bahasa Sumber dengan Baik
Penerjemah yang baik harus punya pemahaman mendalam tentang bahasa sumber. Teruslah belajar dan tingkatkan kemampuanmu dalam bahasa sumber untuk menghindari kesalahan fatal.
8. Menggunakan Mesin Penerjemah Secara Berlebihan
Mesin penerjemah kayak Google Translate bisa bantu, tapi jangan terlalu bergantung. Mesin penerjemah sering nggak peka terhadap nuansa dan konteks, jadi selalu periksa ulang hasil terjemahannya.
9. Tidak Meminta Umpan Balik
Umpan balik itu penting untuk perkembanganmu sebagai penerjemah. Jangan ragu untuk minta pendapat dari rekan atau klien tentang hasil terjemahanmu dan gunakan kritik tersebut untuk memperbaiki diri.
10. Tidak Mengatur Waktu dengan Baik
Penerjemahan butuh waktu dan konsentrasi. Jangan terburu-buru, karena ini bisa bikin hasil terjemahanmu jadi kurang akurat. Atur waktu dengan baik dan berikan dirimu cukup waktu untuk mengerjakan setiap proyek terjemahan.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kamu bisa jadi penerjemah yang lebih baik dan profesional. Terus asah kemampuanmu dan jangan takut untuk belajar dari kesalahan. Selamat menerjemahkan!