Kesalahan Mengelola Modal Bisnis – Modal awal adalah bahan bakar pertama dalam perjalanan bisnismu. Tapi sayangnya, banyak pebisnis pemula yang langsung kehabisan bensin gara-gara salah kelola. Yuk, kenali 10 kelalaian umum dalam mengelola modal awal bisnis agar kamu bisa menghindarinya sejak awal:
10 Kesalahan Mengelola Modal Bisnis
Baca Juga:
- 10 Sumber Modal Usaha yang Bisa Kamu Akses dari Rumah
- 10 Jenis Modal Bisnis yang Wajib Kamu Kenali Sebelum Memulai
1. Kesalahan Mengelola Modal Bisnis: Tidak Membuat Anggaran Detail
Banyak yang langsung belanja ini-itu tanpa menghitung prioritas. Akibatnya, uang habis sebelum bisnis benar-benar berjalan. Selalu buat perencanaan anggaran yang rinci.
2. Kesalahan Mengelola Modal Bisnis: Menggunakan Modal untuk Hal Konsumtif
Alih-alih dialokasikan untuk operasional, modal malah dipakai beli barang pribadi atau gaya hidup. Ini jebakan paling umum.
3. Kesalahan Mengelola Modal Bisnis: Langsung Sewa Tempat Fisik
Padahal, banyak bisnis bisa dimulai dari rumah atau online. Menyewa tempat di awal tanpa validasi pasar bisa bikin beban operasional membengkak.
4. Overstock Barang
Stok berlebihan sebelum tahu kebutuhan pasar bisa bikin modalmu ‘nganggur’ dalam bentuk barang. Lebih baik mulai dengan sistem pre-order atau stok terbatas.
5. Tidak Menyisihkan Dana Darurat
Modal seharusnya tidak dihabiskan seluruhnya. Selalu sisihkan 10-20% untuk dana cadangan jika ada kejadian tak terduga.
6. Langsung Rekrut Karyawan
Padahal banyak tugas bisa dikerjakan sendiri di awal. Merekrut terlalu cepat bikin pengeluaran bulanan membengkak.
7. Lupa Biaya Operasional Rutin
Seringkali fokus hanya pada biaya produksi atau branding, tapi lupa listrik, internet, transportasi, dan hal rutin lainnya.
8. Belanja Alat Mahal di Awal
Beli peralatan mahal sebelum pendapatan stabil adalah risiko. Lebih bijak jika menyewa dulu atau cari alternatif murah.
9. Tidak Memonitor Arus Kas
Tanpa catatan keuangan yang rapi, kamu nggak akan tahu ke mana uang pergi. Gunakan aplikasi sederhana atau catatan manual jika perlu.
10. Tidak Membedakan Uang Pribadi dan Bisnis
Ini klasik, tapi fatal. Gabungnya dana pribadi dan bisnis bikin kamu susah mengukur pertumbuhan usaha secara akurat.