Jenis Kebohongan Demi Kebaikan – Kebohongan itu biasanya identik dengan hal negatif, tapi ada juga kebohongan yang dilakukan demi kebaikan. Orang sering menyebutnya white lies alias kebohongan putih, yang tujuannya bukan untuk menipu, tapi untuk menjaga perasaan orang lain atau menghindari konflik yang nggak perlu. Yuk, simak 10 jenis kebohongan demi kebaikan yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari!
Baca juga:
- 10 Cara Menjadi Karyawan yang Disukai Atasan dan Rekan Kerja
- 10 Cara Mengalah dengan Elegan dalam Situasi Sulit
Jenis Kebohongan Demi Kebaikan yang Sering Dilakukan
1. “Makanannya Enak, Kok!”
Kamu pasti pernah ada di situasi di mana seseorang masak buat kamu, dan rasanya nggak sesuai ekspektasi. Daripada bikin dia sedih, kamu bilang, “Enak, kok!” meskipun dalam hati berusaha keras menelannya. Ini biasanya dilakukan biar nggak melukai perasaan orang lain.
2. “Aku Baik-Baik Aja”
Saat lagi sedih atau stres, sering banget orang bilang, “Aku baik-baik aja,” meskipun sebenarnya nggak. Alasannya? Karena nggak mau bikin orang lain khawatir atau nggak ingin curhat panjang lebar.
3. “Nggak Apa-Apa, Aku Nggak Marah”
Kadang, walaupun dalam hati masih kesel, kita tetap bilang, “Aku nggak marah, kok.” Tujuannya biar suasana tetap damai dan nggak makin runyam.
4. “Kayaknya Aku Sibuk, Deh”
Ini sering banget dipakai buat nolak ajakan tanpa bikin orang lain tersinggung. Daripada bilang langsung “nggak mau,” lebih aman pakai alasan sibuk.
5. “Kamu Cocok Pakai Itu!”
Ketika teman atau pasangan tanya pendapat soal baju yang mereka pakai, kadang kita bilang “cocok banget!” meskipun sebenarnya nggak yakin. Soalnya, jujur banget malah bisa bikin mereka minder.
6. “Aku Udah di Jalan”
Kebohongan klasik yang sering dipakai buat menghindari omelan karena telat. Padahal, masih di kamar sambil pilih baju atau malah baru bangun!
7. “Nggak Mahal, Kok”
Biasanya ini diucapin ke orang tua atau pasangan waktu beli sesuatu yang agak mahal. Biar mereka nggak kepikiran atau protes soal harga.
8. “Aku Senang Kok, Nggak Kecewa”
Pernah dikasih hadiah yang nggak sesuai ekspektasi? Pasti refleks bilang, “Wah, aku suka banget!” meskipun dalam hati agak kecewa. Tapi niatnya baik, biar orang yang kasih nggak merasa bersalah.
9. “Cuma Temenan Kok”
Kadang, orang bilang ini buat nutupin perasaan yang sebenarnya. Bisa karena belum siap mengakui atau nggak mau bikin orang lain baper.
10. “Aku Udah Memaafkan”
Memaafkan itu butuh waktu, tapi sering kali kita bilang “Udah dimaafin” padahal masih ada sedikit rasa sakit di hati. Ini dilakukan supaya nggak memperpanjang masalah.
Kebohongan demi kebaikan ini memang sering dilakukan, tapi tetap harus bijak dalam menggunakannya. Jangan sampai kebiasaan ini malah jadi bumerang yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Selalu usahakan jujur sebisa mungkin, tapi kalau harus berbohong demi kebaikan, pastikan itu nggak menyakiti siapa pun, ya!
Biar makin jago menghadapi situasi sosial dan punya soft skill yang lebih baik, kamu bisa belajar bareng di Young On Top Leadership Program (YOTLP). Nggak cuma soal leadership, di sini kamu juga bisa mengasah komunikasi, problem solving, dan keterampilan lain yang berguna buat masa depan. Yuk, gabung sekarang di Young On Top Leadership Program dan jadi versi terbaik dari dirimu! 🚀