Kalau kamu tertarik berkarier di bidang perpajakan, sertifikasi brevet pajak bisa jadi langkah awal yang penting banget. Tapi sebelum buru-buru daftar, ada baiknya kamu tahu dulu beberapa hal biar nggak salah langkah. Yuk, simak bareng!
Baca juga:
- 9 Perbedaan Brevet A, B, dan C yang Harus Kamu Pahami
- 9 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan tentang Sertifikasi Brevet Pajak (FAQ Lengkap)
Hal yang Harus Kamu Tahu Sebelum Ikut Sertifikasi Brevet Pajak
1. Apa Itu Sertifikasi Brevet Pajak
Sertifikasi brevet pajak adalah pelatihan dan sertifikasi di bidang perpajakan yang mencakup pengetahuan soal aturan, perhitungan, serta pelaporan pajak. Biasanya ada dua tingkat, yaitu Brevet A & B (pajak orang pribadi dan badan) dan Brevet C (pajak lanjutan).
2. Bukan Hanya Buat Anak Akuntansi
Banyak yang mikir cuma lulusan akuntansi yang boleh ikut brevet, padahal nggak juga! Lulusan manajemen, ekonomi, atau bahkan hukum juga bisa ikut, asalkan punya minat belajar pajak dan mau tekun.
3. Pilih Lembaga Pelatihan yang Terpercaya
Sebelum daftar, pastikan lembaga penyelenggaranya punya reputasi bagus dan diakui. Cek juga apakah mereka punya pengajar berpengalaman dan materi yang up to date sesuai aturan perpajakan terbaru.
4. Materinya Lumayan Padat
Jangan kaget kalau isi materinya cukup “berat”. Kamu bakal belajar tentang PPh, PPN, PBB, e-SPT, e-Faktur, sampai simulasi pelaporan pajak. Tapi tenang, kalau kamu rajin ikut kelas dan latihan, pasti bisa kok ngikutin.
5. Sertifikasi Ini Bikin CV Kamu Lebih Menarik
Sertifikat brevet pajak bisa jadi nilai plus besar di mata HRD, terutama kalau kamu mau kerja di Kantor Akuntan Publik (KAP), konsultan pajak, atau bagian keuangan perusahaan.
6. Ada Brevet A, B, dan C – Bedanya Apa?
-
Brevet A: Pajak orang pribadi
-
Brevet B: Pajak badan usaha
-
Brevet C: Gabungan keduanya + pajak internasional
Kalau kamu pemula, biasanya mulai dari A dan B dulu sebelum lanjut ke C.
7. Durasi Pelatihannya Bervariasi
Setiap lembaga punya jadwal berbeda, tapi rata-rata pelatihan brevet berlangsung 2–3 bulan, tergantung paket kelas (reguler, weekend, atau intensif).
8. Investasinya Nggak Sedikit, Tapi Worth It
Biaya pelatihan bisa mulai dari Rp2 jutaan sampai Rp6 jutaan, tergantung lembaga dan jenjang brevet. Tapi kalau lihat manfaat jangka panjangnya, ini investasi yang sepadan banget.
9. Bisa Jadi Jalan ke Karier Konsultan Pajak
Kalau kamu punya sertifikat brevet, itu langkah awal buat jadi konsultan pajak bersertifikat resmi (BKP). Setelah itu kamu bisa ambil Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) dan punya karier profesional sendiri.
10. Konsistensi Itu Kunci
Banyak peserta gagal bukan karena sulit, tapi karena kurang konsisten belajar. Jadi, kalau udah niat ikut brevet, komitmen buat belajar tiap minggu ya, biar hasilnya maksimal.
Sertifikasi brevet pajak bukan cuma sekadar pelatihan, tapi juga investasi buat masa depan karier kamu. Dengan persiapan yang matang dan semangat belajar tinggi, kamu bisa buka banyak peluang di dunia perpajakan yang luas banget.