Gaya Bahasa LinkedIn – LinkedIn memang platform profesional, tapi bukan berarti cara komunikasimu harus kaku atau terkesan seperti robot. Di sisi lain, terlalu santai juga bisa membuat kesanmu jadi tidak profesional. Nah, berikut ini adalah 10 cara bahasa yang sebaiknya kamu hindari saat menulis di LinkedIn agar pesanmu tetap tepat sasaran dan mencerminkan citra diri yang kuat:
10 Gaya Bahasa LinkedIn
Baca Juga:
- 10 Strategi Membangun Komunitas yang Relevan dan Otentik
- 10 Cara Menentukan Harga Produk Handmade Tanpa Bingung
1. Gaya Bahasa LinkedIn: Terlalu Formal dan Kaku
Gaya yang terlalu baku seperti “Dengan ini saya menyampaikan…” terdengar seperti surat dinas. Lebih baik gunakan bahasa profesional yang tetap luwes.
2. Gaya Bahasa LinkedIn: Terlalu Santai dan Gaul
Hindari bahasa seperti “gue,” “kalian semua kudu tahu,” atau “sumpah keren banget”—LinkedIn bukan Twitter atau grup chat teman lama.
3. Gaya Bahasa LinkedIn: Berlebihan dalam Memuji Diri Sendiri
Menghargai pencapaian itu penting, tapi hindari kalimat seperti “Saya adalah talenta terbaik di bidang ini” tanpa bukti nyata. Lebih baik tunjukkan lewat pencapaian konkret.
4. Mengeluh atau Curhat Berlebihan
Boleh cerita struggle, tapi pastikan tetap ada insight, solusi, atau pesan positif di akhir tulisan.
5. Clickbait atau Judul Sensasional
Judul seperti “Rahasia yang Disembunyikan HR” atau “Pekerjaan Gaji Ratusan Juta Tanpa Kerja Keras” bikin kamu terlihat kurang kredibel.
6. Bahasa yang Terlalu Umum
Hindari istilah terlalu luas seperti “pekerja keras” atau “bisa bekerja dalam tim” tanpa penjelasan atau bukti pendukung.
7. Kata-Kata yang Tidak Profesional
Hindari menggunakan singkatan aneh, emoji berlebihan, atau bahasa kasar. Profesionalisme tetap nomor satu.
8. Panjang Tapi Tidak Padat
Menulis panjang bukan berarti bagus. Jika tulisanmu bertele-tele tanpa poin jelas, pembaca akan skip.
9. Menjelekkan Tempat Kerja Lama
Meskipun kamu pernah mengalami hal negatif, LinkedIn bukan tempat untuk membongkar aib kantor lama. Jaga reputasi.
10. Terlalu Fokus Jualan Diri Tanpa Nilai Tambah
Ingat, orang membaca karena mereka ingin belajar atau terinspirasi. Jangan hanya jualan diri, tapi bagikan insight.
Kalau kamu ingin mengasah kemampuan berkomunikasi profesional, ini bisa jadi langkah awal:
- ✨ join YOTLP – Young On Top – Latihan personal branding dan komunikasi efektif
- ✨ TIKET YOTNC15 REGULAR – Young On Top – Bertemu langsung dengan tokoh inspiratif dan memperluas koneksi
- 🛍️ Store – Young On Top – Produk pengembangan diri yang bantu kamu tampil lebih siap di dunia profesional
LinkedIn bukan soal siapa paling pintar bicara, tapi siapa yang paling bijak memilih kata. 📝💼