Young On Top

10 Cara Pakai Business Model Canvas untuk UMKM

Cara Pakai Business Model Canvas

Cara Pakai Business Model Canvas – Siapa bilang Business Model Canvas (BMC) cuma buat startup besar? Faktanya, BMC sangat cocok digunakan oleh freelancer, pelaku UMKM, dan pemilik bisnis online! Dengan satu lembar sederhana, kamu bisa memetakan arah bisnismu secara lebih fokus, strategis, dan terukur. Berikut 10 tips praktis menggunakan BMC untuk skala usaha kecil-menengah:

10 Cara Pakai Business Model Canvas

Baca Juga:

1. Cara Pakai Business Model Canvas: Identifikasi Niche Pelangganmu

Gunakan bagian Customer Segments untuk memperjelas siapa pelanggan utamamu—misalnya: pemilik brand lokal, perusahaan kecil, atau individu yang butuh jasa desain.

2. Cara Pakai Business Model Canvas: Rumuskan Value Proposition yang Jelas

Apa yang bikin jasamu beda dari yang lain? Tulis dengan jelas manfaat utama yang kamu tawarkan. Misalnya: desain cepat 24 jam, produk handmade, atau layanan konsultasi personal.

3. Cara Pakai Business Model Canvas: Tentukan Channel Terbaik

Di bagian Channels, pilih saluran komunikasi dan distribusi utama—Instagram, Shopee, TikTok, WhatsApp, atau website? Sesuaikan dengan tempat pelanggan kamu paling aktif.

4. Susun Strategi Hubungan Pelanggan

Freelancer dan UMKM harus punya gaya komunikasi yang konsisten. Mau pakai DM personal? Broadcast rutin? Atau sistem loyalitas pelanggan?

5. Kenali Sumber Pendapatan

BMC membantumu melihat potensi pemasukan selain penjualan utama, misalnya dari bundling, affiliate, jasa tambahan, atau tip digital.

6. Petakan Aktivitas Harianmu

Di bagian Key Activities, catat aktivitas penting yang wajib kamu lakukan agar bisnis tetap jalan: produksi, promosi, dan pelayanan pelanggan.

7. Cermati Sumber Daya Utama

Apa yang paling kamu butuhkan? Mungkin skill editing, laptop, akses internet stabil, atau koneksi supplier yang andal.

8. Bangun Kemitraan Strategis

Kerja sama dengan supplier, kurir, atau reseller bisa masuk ke Key Partnerships—ini bisa mempercepat proses tanpa harus kamu kerjakan semua sendiri.

9. Hitung Biaya dengan Jujur

Rinci semua biaya yang dikeluarkan, dari iklan digital, listrik, packaging, hingga biaya langganan tools.

10. Uji, Perbaiki, dan Perbarui

BMC bukan dokumen mati—kamu bisa terus memperbarui isinya seiring bisnis berkembang atau pasar berubah.

Dengan BMC, kamu bisa menjalankan bisnismu secara lebih strategis, meskipun skalanya masih kecil!

🎓 Mau belajar langsung cara bikin BMC dari nol? Gabung di join YOTLP – Young On Top
🎤 Cari inspirasi bisnis dari para pembicara hebat di TIKET VIP YOTNC 15 – Young On Top
🛍️ Temukan produk lokal dari anak muda kreatif hanya di Store – Young On Top

BMC bukan cuma buat yang “sudah besar”—tapi justru penting banget buat kamu yang baru mulai! 💼✨

Share the Post: