Young On Top

10 Cara Menyusun Business Model Canvas dari Nol

Cara Menyusun Business Model Canvas

Cara Menyusun Business Model Canvas – Kamu punya ide bisnis tapi bingung mulai dari mana? Tenang, Business Model Canvas (BMC) bisa jadi alat bantu visual paling efektif untuk merancang bisnis kamu dari nol. Dengan 9 elemen utama, kamu bisa melihat gambaran besar model bisnismu secara cepat. Berikut ini 10 langkah praktis menyusunnya!

10 Cara Menyusun Business Model Canvas

Baca Juga:

1. Cara Menyusun Business Model Canvas: Tentukan Customer Segments (Segmen Pelanggan)

Langkah pertama: kenali siapa target utama bisnismu. Apakah mahasiswa, pekerja kantoran, UMKM, atau ibu rumah tangga? Semakin spesifik, semakin baik.

2. Cara Menyusun Business Model Canvas: Definisikan Value Propositions (Proposisi Nilai)

Apa nilai atau solusi utama yang kamu tawarkan? Misalnya: “makanan sehat dengan harga terjangkau” atau “jasa desain cepat untuk UMKM.”

3. Cara Menyusun Business Model Canvas: Tentukan Channels (Saluran Distribusi)

Bagaimana produk atau layananmu sampai ke pelanggan? Gunakan media sosial, e-commerce, website, atau mungkin toko fisik.

4. Rancang Customer Relationships (Hubungan Pelanggan)

Bagaimana kamu akan menjalin relasi dengan pelanggan? Apakah lewat personal service, otomatisasi, atau komunitas?

5. Identifikasi Revenue Streams (Sumber Pendapatan)

Dari mana kamu akan menghasilkan uang? Penjualan langsung, langganan, iklan, atau jasa tambahan?

6. Susun Key Resources (Sumber Daya Utama)

Apa yang paling kamu butuhkan untuk menjalankan bisnis? Contohnya: tim kreatif, software, bahan baku, atau modal awal.

7. Tentukan Key Activities (Aktivitas Utama)

Aktivitas utama adalah hal yang harus kamu lakukan agar bisnismu berfungsi. Misalnya: produksi, pemasaran, atau pengiriman.

8. Bangun Key Partnerships (Kemitraan Utama)

Siapa yang bisa mendukung bisnis kamu? Bisa supplier, distributor, atau mitra promosi.

9. Analisis Cost Structure (Struktur Biaya)

Catat semua biaya yang dibutuhkan, seperti gaji, sewa, biaya iklan, dan lain-lain. Ini penting untuk menentukan strategi keuangan.

10. Review dan Validasi

Setelah semua elemen terisi, review kembali apakah semuanya saling mendukung dan logis. Uji asumsi lewat riset kecil atau feedback dari calon pelanggan.

Menyusun BMC itu bukan sekali jadi. Perlu eksperimen dan penyesuaian terus-menerus. Tapi dengan alat ini, kamu sudah selangkah lebih dekat untuk bangun bisnis yang solid dan berkelanjutan!

🎓 Ingin belajar langsung cara menyusun BMC bareng mentor? Gabung di join YOTLP – Young On Top
🎤 Dengar kisah inspiratif dari entrepreneur muda di TIKET VIP YOTNC 15 – Young On Top
🛍️ Temukan produk anak muda kreatif Indonesia di Store – Young On Top

Yuk, jadikan ide bisnismu lebih matang dan terarah bersama komunitas YOT! 💡🚀

Share the Post: